Bukanaktivis40 - Banyak pejabat lulusan asal IPDN ( Institut Pemerintahan Dalam Negeri) mempunyai kinerja yang dinilai kurang pas.Selain mereka suka berkelompok dengan sesama almamater ,banyak dari mereka yang suka bermain anggaran.
Kepala Inspektorat Pemprov DKI Lasro Marbun mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahja Purnama punya alasan khusus meminta Presiden Joko Widodo membubarkan IPDN. Lasro mengatakan, dari evaluasi pimpinan, masih ada kinerja alumni IPDN yang kurang pas. Masih ada alumni IPDN terlihat menonjolkan kelompok tertentu.
"Kita lihat ada perilaku eksklusifitas, kemudian membuat kelompok-kelompok sendiri. Jadi bapak (Ahok) bilang secara verbal bagus, tapi secara subtansif banyak yang kurang," kata Lasro di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7/9/2015).
Pernyataan ini diperkuat dengan penilaian dari Inspektorat. Lasro mengakui perilaku sosial yang membentuk kelompok tertentu dalam suatu komunitas tak bisa dihindarkan.
"Penelitian sosiologi manapun, ada tiga kelompok. Seperti konservatif, dia selalu menganggap kelompoknya yang terbaik. Ke dua dia tidak mau tahu di mana dia berkelompok dia kesitu saja, lalu ketiga, dia open saja karena dia menilai kelompok yang lain akan bubar," ujar Lasro menjelaskan.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI ini tak menampik bahwa inspektorat pernah menemui jajaran pejabat DKI lulusan IPDN yang bermain anggaran. Hal inilah yang menyebabkan Ahok marah besar.
Meski demikian, Lasro mengakui Ahok tetap meminta dirinya untuk mengawasi aparatur sipil negara, baik dari lulusan IPDN maupun perguruan tinggi lainnya.
"Intinya sebagai aparatur Pemprov DKI harus berpikir general, tidak boleh berfikir ini barisan saya, itu bukan, ini golongan saya, itu bukan. Jadi harus seimbang semu," katanya menjabarkan.
sumber : http://news.metrotvnews.com/