Bukanaktivis40 - Setelah sebelumnya Batu akik menjadi perbincangan khalayak ramai karena memiliki khas tersendiri dalam bentuk,ukuran ,dana warna dibanding batu-batu lainya.Batu yang sering dipakai di jari tangan itu kini mulai redup ketenaranya,setelah sebelumnya menjadi primadona dikalangan masyarakat Indonesia
Sekarang para pengusaha batu akik di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai gulung tikar setelah sekitar satu tahun ini setelah sebelumnya sempat berjaya. Ketua Gabungan Pencita Batu Alam (GAPBA), Nazaruddin, mengatakan daya serap pembeli terhadap batu akik kini hanya berkisar dua persen. Kondisi itu membuat pengusaha tidak kuat dalam menyelamatkan usaha mereka karena pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan.
Selain itu ada banyak hal yang mempengaruhi harga bermacam jenis batu dari bumi Aceh terjun bebas. yakni penjual batu akik bongkahan yang menggondol komoditas kerajinan ini ke luar Aceh bahkan luar negeri dengan harga jomplang murah, yang sebelumnya bernilai sangat fantastis. Saat ini sudah lebih ratusan ton dikeluarkan oleh pengusaha dalam bentuk bongkahan keluar Aceh tanpa ada legalitas pemerintah. Dia bukan asal mengeluarkan tanda-tanda karena mereka telah memonitor hal itu. Jika ini terus terjadi maka penghasilan perajin dan pebisnis batu akik setempat sangat terpukul.
Lihat Mall Meulaboh yang dulunya membludak penjual dan pembeli, hari ini sudah sepi," ujarnya, Minggu 6 September 2015. Nazaruddin menjelaskan, selain dipengaruhi daya beli yang rendah, harga batu akik juga tidak ada standarnya, tidak seperti intan. Dia menyarankan, pemerintah Aceh menyelamatkan usaha batu akik masyarakat, karena Aceh memiliki potensi besar sumber daya alam itu.
Semoga kita dapat mengambil manfaat dari segi positif untuk penggunaan batu akik yang sekarang sudah mulai berkurang peminatnya.